Perbedaan Antara Pelapor dan Leaker

Istilah whistleblowing dan bocornya informasi sering disalahpahami dan dicampur. Mereka sering digunakan secara bergantian. Tetapi keduanya memiliki karakteristik khusus dan konsekuensi tersendiri. Keduanya terkait dengan kebocoran informasi, tetapi perbedaannya terletak pada jenis informasi yang mereka bocor dan perbedaan otoritas atau orang yang mereka laporkan. Budaya organisasi juga memainkan peran utama dalam perbedaan kedua istilah ini.

Siapa Whistleblower?

Definisi:

Whistleblower adalah orang yang mengungkapkan informasi tentang seseorang atau sekelompok orang yang mencoba untuk menyakiti institusi, publik atau swasta, melalui kegiatan ilegal dan tidak etis..

Karakteristik:

  • Seseorang yang dikenal sebagai whistleblower dapat memilih untuk menginformasikan tentang kesalahan orang ke pihak eksternal atau internal.
  • Dalam hal pihak internal, pelapor memberitahukan informasi tersebut kepada seseorang yang berwenang. Misalnya, dan atasan langsung.
  • Secara eksternal, pelapor dapat memberikan informasi tentang organisasi tertuduh kepada pihak ketiga yang terkait. Misalnya, badan hukum, pemerintah dll.
  • Seorang pelapor menghadapi pembalasan serius dari pihak yang dituduh.
  • Dalam kasus sektor publik, whistleblowing dapat mengakibatkan tuntutan pidana dan kemungkinan hukuman kustodian.
  • Di sektor swasta, pelapor lebih mungkin menghadapi dakwaan dan pemberhentian sipil.
  • Undang-Undang Klaim Palsu, juga disinggung sebagai Hukum Lincoln, dibuat pada tahun 1863 untuk menolak orang atau organisasi yang menipu pemerintah AS. Undang-undang ini memasukkan pengaturan "qui tam" yang memungkinkan seseorang untuk mendokumentasikan gugatan untuk kepentingan administrasi. Qui tam, sebagai ide yang sah, kembali ke Inggris abad ketiga belas. (Benovitz)

Contoh:

Northrop Grumman adalah organisasi teknologi penerbangan dan pertahanan yang patut diperhatikan. Informan Robert Ferro, bersama pemerintah AS, mendokumentasikan gugatan qui tam terhadap Northrop Grumman. Organisasi itu dipersalahkan karena menyerahkan peralatan elektronik yang rusak ke badan legislatif untuk satelit militer. Penyelesaian $ 325 juta adalah penyelesaian terbesar yang dibayar oleh pekerja kontrak perlindungan dalam kasus qui tam. Ferro mendapat $ 48,7 juta atas kerjasamanya untuk situasi ini. (Benowitz)

Siapa Leaker?

Definisi:

Leaker adalah seseorang yang membocorkan informasi perusahaan ke pihak yang berwenang. Misalnya, media, jurnalis, dan orang lain yang tidak berhak menerimanya.

Karakteristik:

  • Leaker tidak memiliki batasan dan dapat membocorkan informasi apa pun.
  • Seseorang disebut leaker jika dia membocorkan informasi yang diklasifikasikan sebagai rahasia.
  • Seorang leaker membawa lebih banyak bahaya daripada kebaikan bagi organisasi.
  • Seorang leaker seringkali memiliki keuntungan pribadi dalam membocorkan informasi.
  • Budaya organisasi dan sikap media juga berperan dalam kebocoran informasi.

Contoh:

Diam-diam Benjamin Franklin mendapat sebungkus surat yang mendorong Inggris mengirim pasukan tambahan untuk menghentikan penjajah yang menentang di Boston. Surat-surat yang tidak dikenal tetap berhubungan dengan otoritas Inggris oleh Thomas Hutchinson, pemimpin legislatif Massachusetts. Paparan surat-surat itu memicu Perang Revolusi. Demikian pula, pada tahun 1848, koresponden John Nuget membagikan duplikat yang tidak ditandatangani dari Perjanjian Guadalupe Hidalgo yang mengakhiri Perang Meksiko-Amerika selama dua tahun. (Richmond)

Kesamaan:

Ada beberapa kesamaan dalam whistleblower dan leaker:

  1. Whistleblower dan leaker sama-sama memberikan seseorang informasi yang oleh pihak tertentu lebih disukai untuk tetap rahasia.
  2. Keduanya harus menghadapi perlawanan tertentu dan tindakan hukum.

Perbedaan Antara Pelapor vs Leaker:

Di bawah ini adalah beberapa perbedaan antara whistleblowing dan bocor:

  1. Whistleblowing adalah legal sedangkan bocor adalah tindakan ilegal.
  2. Ada undang-undang khusus untuk melindungi pelapor tetapi tidak ada undang-undang seperti itu bagi para pembuat kebijakan.
  3. Pelapor mencoba untuk memperbaiki kesalahan dan pergi ke rantai komando tertentu sebelum go public sedangkan leaker secara langsung memberikan informasi kepada pihak eksternal. (Francke)
  4. Whistleblower melaporkan tindakan tidak etis atau kesalahan perusahaan sedangkan leaker membocorkan informasi rahasia untuk mendapatkan perhatian politik.
  5. Whistleblower memperoleh beberapa manfaat moneter yang diakui secara resmi sedangkan leaker tidak mendapatkan imbalan eksplisit.
  6. Whistleblower didorong untuk maju dan melaporkan pelanggaran sementara leaker tidak secara resmi didorong untuk melakukannya.

Pelapor vs Leaker

Ringkasan Pengungkap Fakta:

Pelaporan pelanggaran dan kebocoran informasi sering digunakan secara bergantian tetapi merupakan dua fenomena yang berbeda. Whistleblower didorong untuk memperbaiki kesalahan karena dia memberi tahu otoritas langsung atau pemerintah tentang tindakan melanggar hukum atau ilegal yang terjadi di organisasi publik atau swasta. Pelapor menghadapi ancaman dan pembalasan dari mereka yang lebih suka kerahasiaan kesalahan. Padahal, seorang leaker membocorkan informasi penting tentang organisasi yang dapat membahayakan organisasi dengan menguntungkan pihak luar seperti media. Leaker juga menghadapi masalah serius dan tuntutan pidana. Dia tidak pernah didorong untuk membocorkan informasi dari dalam perusahaan. Ada banyak contoh kebocoran informasi yang menyebabkan kekacauan besar. Baik whistleblowing dan bocor terkait dengan kebocoran informasi, tetapi jenis informasinya berbeda untuk setiap kasus. Kedua istilah ini memiliki makna dan konsekuensi sendiri. Contoh-contoh menunjukkan kepada kita bagaimana istilah-istilah ini berbeda dan menghasilkan tindakan yang berbeda.