Perbedaan Antara Syiah dan Sunni Namaz

Syiah vs Sunni Namaz

Sunni dan Shia Namaz atau salat berbeda satu sama lain berdasarkan tindakan dan kata-kata yang terlibat. Muslim Sunni mengikuti berbagai interpretasi oleh berbagai aliran hukum, sedangkan Muslim Syiah mengikuti tradisi hukum yang berbeda. Muslim Sunni mengikuti aliran pemikiran Hanbli, Hanfi, Malikii, dan Shafi, sedangkan Muslim Syiah mengikuti Jaafri Madhhab.

Muslim Syiah berdoa tiga kali sehari karena mereka bergabung dengan dua salat seperti salat Maghrib dan Isha sementara Muslim Sunni berdoa lima kali sehari. Dua salat yang dikombinasikan oleh Syiah Mulsims disebut Maghrebain. Muslim Syiah menggunakan papan kayu atau tablet keras yang terbuat dari tanah liat dari karbala untuk mengistirahatkan kepala mereka selama sujud, sedangkan Muslim Sunni menyentuh kepala mereka langsung ke lantai..

Perbedaan lain antara shalat Shiah dan Sunni termasuk posisi tangan mereka. Muslim Sunni melipat tangan mereka, sedangkan Muslim Syiah tidak merasa sah untuk melipat tangan selama salat. Ada juga perbedaan dalam panggilan Athan atau doa seperti Muslim Sunni menambahkan 'AL-SALATU KHAYRUN MINA NAWM' di Fajar Athan sedangkan Muslim Syiah menambahkan 'HAYYA ALA KHAYR AL-'AMAL.' Adalah suatu keharusan atau Wajib bagi Syiah untuk mengatakan 'Khayr al amaal' sedangkan Muslim Sunni tidak menganggapnya suatu keharusan karena itu dihentikan atas perintah khalifah Umar. Muslim Syiah dan Sunni menganggap Athan sebagai Sunah, dekat Wajib atau itu adalah suatu keharusan.

'Nawm' adalah suatu keharusan bagi Athni Sunni tetapi Muslim Syiah tidak mengatakannya karena itu tidak dikatakan pada masa Nabi Muhammad dan Omar. Khalifah mengenalkannya selama masa hidupnya. Beberapa perbedaan lain antara Syiah dan Sunni namaz adalah penggunaan kata Amin. Amin adalah kata Ibrani dan ulama Syiah tidak menganggapnya Wajib sedangkan Muslim Sunni mengatakan amin setelah Surah Fatiha selama shalat. Amin adalah kata wajib untuk diucapkan setelah Surah Fatiha untuk Muslim Sunni. Muslim Syiah membaca Surah lengkap atau ayat-ayat Quran setelah Surah Fatiha sedangkan Muslim Sunni tidak terikat untuk membaca seluruh Surah. Mereka dapat membaca hanya beberapa ayat atau hanya satu ayat dari mana saja dalam Al Qur'an setelah Surah Fatiha.

Ada juga banyak perbedaan kecil lainnya antara Syiah dan Sunni seperti yang disebutkan di atas. Muslim Sunni mengarahkan jari-jari mereka atau memutarnya dalam lingkaran selama namaz sedangkan Muslim Syiah tidak dan kemudian Syiah duduk dengan nyaman di atas kaki yang terlipat sedangkan Sunni duduk dengan kaki bengkok dan sebagainya.

Ringkasan:

1. Muslim Shiah berdoa tiga kali sehari dan menggabungkan shalat Maghrib dan Isha sedangkan Muslim Sunni sholat lima kali sehari.

2. Muslim Sunni melipat tangan mereka sedangkan Muslim Syiah tidak melipat tangan mereka selama shalat.

3. Muslim Syiah menambahkan 'Khayr al amaal' sedangkan Muslim Sunni menambahkan 'Nawm.'

4. Muslim Sunni menyentuh kepala mereka ke tanah sedangkan Muslim Syiah menggunakan balok kayu atau lempung tanah liat untuk mengistirahatkan kepala mereka selama sujud.

5. Cendekiawan Muslim Syiah melarang penggunaan kata Amin selama shalat sedangkan Muslim Sunni menganggapnya sebagai suatu keharusan.