Perbedaan Antara Biodegradable dan Non-Biodegradable

Perbedaan Utama - Degradable Biodegradable dan Non Degradable Biodegradable
 

Istilah 'biodegradable' dan 'non-biodegradable' menggambarkan kemampuan suatu zat untuk terurai melalui agen alami. Istilah 'bio' menyiratkan sifat biologis agen dekomposisi, dan zat alami seperti air, sinar ultraviolet, oksigen, ozon, dll., Atau mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dll. Adalah contoh agen dekomposisi alami. Kedua istilah ini dapat terurai secara hayati dan non-biodegradasi sering digunakan dengan zat yang terkait dengan pencemaran lingkungan. Itu perbedaan utama antara zat-zat yang dapat terurai secara hayati dan tidak-dapat-terurai adalah itu Zat-zat yang dapat terurai secara hayati dapat diurai dengan menggunakan bahan-bahan alami sedangkan zat-zat yang tidak dapat terurai secara hayati tidak bisa. Artikel ini lebih jauh menjelaskan perbedaan antara zat yang dapat terurai secara hayati dan yang tidak dapat terurai secara hayati.

Apa Artinya Biodegradable?

Zat yang dapat terurai secara hayati adalah zat yang dapat didekomposisi dengan bantuan bahan alami seperti bakteri, jamur, sinar ultraviolet, ozon, oksigen, air, dll. Dekomposisi mengacu pada penguraian bahan organik kompleks menjadi unit sederhana. Unit sederhana ini memberikan berbagai nutrisi kembali ke tanah. Zat yang dapat terurai secara hayati biasanya tidak beracun dan tidak bertahan lama di lingkungan. Oleh karena itu, mereka tidak dianggap sebagai pencemar lingkungan. Contoh zat yang dapat terbiodegradasi mencakup segala sesuatu yang terbuat dari bahan alami seperti bahan nabati atau hewani. Zat biodegradable juga disebut ramah lingkungan karena tidak merusak lingkungan. Karena sifat ramah lingkungan dari senyawa-senyawa ini, para ilmuwan sekarang mencoba untuk menghasilkan zat-zat yang dapat terurai secara hayati sebagai alternatif dari rekan-rekan mereka yang tidak dapat terurai secara hayati. Produk-produk tersebut termasuk plastik biodegradable, polimer, dan deterjen rumah tangga.

Apa Arti Non-biodegradable?

Zat non-biodegradable adalah zat yang tidak terurai melalui proses alami. Dengan demikian, zat-zat ini tetap untuk periode yang lebih lama di lingkungan tanpa membusuk. Contoh bahan non-biodegradable yang diproduksi secara luas termasuk plastik, polyethene, logam bekas, kaleng aluminium, botol kaca, dll. Zat ini bukan zat ramah lingkungan karena mereka bertindak sebagai polutan langsung terhadap lingkungan. Biaya produksi yang rendah dan penanganan yang mudah telah menyebabkan peningkatan penggunaan zat-zat ini sehari-hari. Karena alasan ini, zat-zat yang tidak dapat terbiodegradasi ini telah menjadi masalah lingkungan yang sangat besar di banyak negara, terutama di negara-negara berkembang. Sebagian besar zat yang tidak dapat terbiodegradasi seperti zat logam menyebabkan berbagai masalah berbahaya dengan mengkontaminasi badan air dan tanah alami. Konsep 'Tiga R' telah diperkenalkan sebagai solusi utama untuk zat-zat yang tidak dapat terurai secara hayati. Menurut konsep itu, mengurangi, mendaur ulang, dan menggunakan kembali adalah solusi utama untuk mengecilkan beban zat-zat yang tidak dapat terbiodegradasi, yang telah ada di lingkungan kita. Selain itu, banyak zat alternatif yang dapat terbiodegradasi sedang diuji sekarang untuk mengurangi produksi zat yang tidak dapat terbiodegradasi baru.

Apa perbedaan antara Biodegradable dan Non-biodegradable?

Definisi Biodegradable dan Non-biodegradable:

Biodegradable: Zat yang dapat terurai secara hayati adalah zat yang dapat diuraikan oleh agen pengurai alami seperti air, oksigen, mikroorganisme, dll..

Non-biodegradable: Zat non-biodegradable adalah zat yang tidak dapat diurai oleh agen alami yang tersedia di lingkungan.

Karakteristik Biodegradable dan Non-biodegradable:

Toksisitas:

Biodegradable: Zat yang dapat terurai secara hayati biasanya tidak beracun dan ramah lingkungan.

Non-biodegradable: Zat non-biodegradable biasanya beracun dan tidak ramah lingkungan.

Penguraian:

Biodegradable: Zat yang dapat terurai secara hayati dapat terurai dalam beberapa hari atau bulan

Non-biodegradable: Zat non-biodegradable mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terurai dan mungkin tidak pernah terurai.

Larutan:

Biodegradable: Tidak ada teknik khusus untuk mengurangi jumlah zat yang dapat terbiodegradasi karena ada bahan alami untuk melakukan dekomposisi.

Non-biodegradable: Mengurangi, mendaur ulang, dan menggunakan kembali adalah solusi untuk mengurangi dampak dari zat-zat non-biodegradable yang ada.

Contoh:

Biodegradable: Contohnya termasuk bahan nabati dan hewani seperti kayu, buah-buahan, daun, daging,

Non-biodegradable: Contohnya termasukbesi tua, bahan kimia beracun, deterjen,

Referensi:

Peterson, J. M. (2010). Membuat pilihan yang baik tentang biodegradabilitas. New York: Rosen Central.

Zat biodegradable. (n.d.). Diakses pada 26 Juli 2016, dari sini 

Gambar milik:

“Limbah yang dapat terurai secara hayati” Oleh Muu-karhu - Pekerjaan sendiri (CC BY-SA 3.0) melalui Commons Wikimedia 

“Limbah Padat dalam tong plastik” Oleh GST HBK - Karya sendiri (Domain Publik) melalui Commons Wikimedia